Dr dr Maulana, MKM dan Diza Hazra Aljosha, SE, MA. |
Dr. Pahrudin, peneliti PUTIN, tidak segan menyebut bahwa dominan elektabilitas Maulana-Diza adalah hasil dari strategi politik yang terarah dan konsisten. Aksi Maulana-Diza membuat HAR-Guntur tersudut tanpa celah untuk meraih simpati pemilih.
“Pergerakan HAR-Guntur sangat terbatas dan hanya mungkin meraih segelintir swing voter, tapi tidak akan cukup untuk mengejar jarak yang begitu lebar,” ungkap Dr Pahrudin.
Peningkatan elektabilitas yang membawa jargon, "Kota Jambi Bahagia" ini terus melambung, terutama di kalangan pemilih muda dan milenial, berkat strategi media sosial dan kampanye persuasif yang efektif.
Diuraikan Dr Pahrudin bahwa kampanye paslon Maulana-Diza tepat sasaran dan tepat bidikan. Itu membuat pasangan yang mengusung tagline "Kota Jambi Bahagia" itu semakin mengokohkan posisi sebagai pilihan utama masyarakat Kota Jambi.
"Stabilitas elektabilitas Maulana-Diza adalah buah dari strategi komunikasi yang efektif dan hubungan emosional yang erat dengan masyarakat," tegas Dr Pahrudin.
Sementara itu, gerakan HAR-Guntur tampak melempem meskipun upaya kampanye terus digencarkan. “Mereka tidak mampu menggeser basis suara Maulana. Upaya mereka hanya seperti tambal sulam untuk mendulang swing voter yang jumlahnya tidak signifikan,” lanjut Dr Pahrudin.
Lebih dari itu, Dr Pahrudin menegaskan, sisa waktu kampanye yang hanya menghitung hari menjelang pencoblosan merupakan tantangan besar bagi pasangan calon HAR-Guntur.
“Perubahan signifikan dalam elektabilitas umumnya terjadi di awal kampanye. Dengan waktu yang sangat sempit, hampir mustahil untuk HAR-Guntur mengejar ketertinggalan,” tegas Dr Pahrudin.
Dalam skenario terburuk bagi Maulana-Diza, dengan margin of error sebesar 4%, posisi Maulana dan Diza tetap kokoh di puncak. Bahkan, survei lain dari LSI, Charta Politika, hingga internal Partai Golkar menempatkan Maulana dan Diza dengan angka yang lebih tinggi, mencapai 76,8 persen dukungan.
Dengan dominasi ini, Maulana-Diza tampaknya sudah memegang kendali penuh atas Pilwako Jambi 2024, meninggalkan HAR-Guntur dalam bayang-bayang kekalahan yang semakin dekat jelas Dr Pahrudin. (J24/Tim).
0 Komentar