Dalam rapat tersebut Pj Bupati menekankan kepada seluruh Camat yang ada di Kabupaten Muarojambi untuk selalu memantau kondisi dilapangan. Selain itu, jika ada kejadian, diharapkan segera melaporkan kepada dirinya selaku Pj Bupati Muarojambi dan juga tim terkait.
“Jangan sampai saya dapat laporan dari media. Sementara Camat tidak melaporkan,” ujar Raden Najmi. Menurut dia, mitigasi kegiatan merupakan hal yang penting sebab dengan mitigasi ini, nantinya bisa diantisipasi.
Hingga saat ini, sejumlah wilayah di Kabupaten Muarojambi telah terjadi banjir, seperti Bahar Selatan, Sungai Gelam dan beberapa wilayah lainnya. Banjir ini disebabkan adanya penyumbatan pada saluran pembuangan air. Selain itu ada juga yang disebabkan oleh luapan sungai yang merupakan kiriman dari wilayah Provinsi tetangga. “Banjir ini sifatnya dadakan,” tuturnya.
Oleh karena itu, dirinya mengajak kepada seluruh Camat untuk siaga membantu masyarakat agar tidak terimbas terlalu parah akibat banjir dan prediksi BMKG Februari dan Maret ini curah hujan masih tinggi.
“Makanya kita perlu rapat untuk menyatukan pemahaman menyatukan persepsi untuk selalu cepat melaporkan kejadian bencana yang ada di wilayah,” ungkapnya.
Jika Camat cepat tanggap dan peduli kepada masyarakat serta melaporkan kepada instansi terkait, masyarakat akan merasa nyaman dan terbantu sehingga kehadiran pemerintah terasa ditengah masyarakat.
Sementara itu, Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Muarojambi, Fauzan Harahap dalam kesempatan tersebut mengatakan jika sampai dengan saat ini Kabupaten Muarojambi telah mengalami lima kejadian besar diantaranya ada angin puting beliung serta empat kali banjir.
Lebih lanjut dikatakan Plt Kalaksa BPBD, banjir yang terjadi saat ini bukan dikarenakan tingginya debit air Sungai Batanghari namun adanya luapan dan kiriman dari Provinsi tetangga dan juga karena tersumbatnya aliran air.
“Sampai saat ini belum ada laporan terkait kerugian harta benda yang diderita oleh masyarakat,” ungkap Fauzan. Meski telah beberapa kali kejadian, namun Pemerintah Kabupaten Muarojambi belum menaikkan status tanggap darurat.
“Nanti kita akan melaksanakan rapat bersama instansi terkait. Apakah statusnya dinaikkan atau masih tetap,” imbuh Fauzan Harahap. (J24/Red).
0 Komentar