Anies Baswedan dalam Rakornas Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Gedung Balairung Universitas Jambi, Provinsi Jambi, Rabu (26/7/2023). (Istimewa) |
Jambi, J24- Anies Baswedan mengatakan dirinya tidak bisa mendiamkan desa berjuang sendirian. Karena kita, negara, harus melakukan intervensi. Untuk menyelamatkan agar desa tumbuh berkembang, bertahan, dan bisa menjadi penopang bangsa Indonesia.
Hal tersebut ditegaskan bakal calon Presiden (capres) Anies Baswedan dalam Rakornas Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) di Gedung Balairung Universitas Jambi, Provinsi Jambi, Rabu (26/7/2023).
Menurut Anies, coba bayangkan, kalau penduduk kota meningkat, penduduk desa menurun, jumlah area persawahan menurun, ketahanan pangan kita menjadi tantangan. Dan, lalu desa dibiarkan sendirian. Apalagi, para kepala desa, pimpinan pemerintahan desa, tidak diberikan kekuatan.
"Maka, nantinya kita akan menunjukkan ketergantungan pada dunia luar. Kenapa? Karena, pasokan dari dalam, kekuatan dari desa tidak ditingkatkan. Jadi visi kita ke depan, yukk kita jalan bersama-sama, mari kita kembalikan desa menjadi kekuatan utama bangsa ini. Desa menjadi pilar penting dalam pembangunan ke depan,’’ papar Anies, bacapres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Kata Anies, kita tidak boleh membiarkan para petani, nelayan kemudian yang bekerja di perkebunan berjalan sendirian. Kalau kita ingin membuat desa kita maju, jangan hanya berbicara desa dan kota di Indonesia. ‘’Bagaimana desa dimajukan supaya Indonesia menjadi lumbung pangan di Asia," katanya.
Pendamping Desa
Pada kesempatan itu, Anies Baswedan menilai pentingnya mencari pendamping desa di birokrasi yang terjaga profesionalitasnya.
“Tidak kalah penting bapak ibu sekalian adalah pendampingan yang profesional, jangan pendampingan-pendampingan ini sekadar pasang orang begitu saja, titipan-titipan dari kanan kiri, sudah cukup desa membutuhkan pendamping yang benar-benar mengerti,” kata Anies.
Anies menekankan sudah saatnya desa kepala desa untuk mencari rekan kerja yang baik. Hal ini untuk terciptanya desa yang mandiri dan sejahtera.
“Kami tidak ingin proses kebijakan itu top down saja itu gagasannya, gagasan besarnya apa kita ingin desa yang kuat, desanya yang mandiri,” ujar Anies.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mewanti-wanti upaya kriminalisasi yang kerap menjerat aparatur desa. Kondisi itu harus dicegah dengan menerapkan tata kelola pemerintahan yang benar.
“Sehingga, aparatur yang terlibat aparatur desa, terlindung dari potensi kriminalisasi, yang saya rasa hari ini menjadi salah satu masalah yang besar di desa-desa di seluruh Indonesia,” ucap Anies. (JP-Lee)
0 Komentar