Kiri : Kasat Narkoba Polresta Jambi yang dimutasi Kompol Niko Darutama. |
Jambi, J24 - Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polresta Jambi Kompol Niko Darutama diganti setelah viral aksi emak-emak menggerebek markas narkoba di Kelurahan Rawasari, Alam Barajo, Kota Jambi Sabtu, (22/7/2023).
Pemindahan jabatan/mutasi itu tertulis dalam Surat Telegram Kapolda Jambi Irjen Pol Drs Rusdi Hartono, M.Si, nomor: ST/867/VII/KEP./2023, 25 Juli 2023, tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan Polda Jambi.
Kabid Humas Polda Jambi Kombes Mulia Prianto menyatakan, "Ya, ada mutasi jabatan beberapa perwira menengah di jajaran Polda Jambi yang ditandatangani oleh Karo SDM Polda Jambi Kombes Maulana Hamdan," ungkapny, Rabu (26/7/2023).
Sementara mantan Kasat Narkoba Polresta Jambi Kombes Niko Darutama dimutasi menjadi Kanit I Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi.
Sedangkan penggantinya di jabatan Kasat Narkoba Polresta Jambi Kompol Johan Cristy Silaen. Johan sebelumnya menjabat PS Kasubdit III Ditreskrimum Polda Jambi.
Lebih lanjut dikatakan Kombes Mulia Prianto bahwa mutasi merupakan hal yang biasa dilakukan ditubuh Polri. Dituturkannya hal ini dilakukan dalam rangka penyegaran sesuai kebutuhan organisasi, serta menambah wawasan dan pengalaman bagi setiap personel Polri.
Dijelaskan Kabid Humas Polda Jambi Mutasi jabatan Kasat Narkoba Jambi kali ini, tidak berkaitan dengan aksi emak-emak yang menggerebek markas narkoba yang dijadikan basecamp transaksi sabu - sabu di sebuah rumah di kawasan Payo Sigadung RT 05 Kelurahan Rawasari Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi.
"Jadi, itu hanya tour of duty dan tour of area saja sesuai penjelasan di atas tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya, penggerebekan yang dilakukan emak-emak viral di media sosial. Dalam video itu, para perempuan terlihat resah karena aktivitas penggunaan narkoba di lingkungan rumahnya.
Perempuan berinisial S (38), salah satu perempuan yang menggerebek, mengatakan bahwa penggerebekan ini dipicu karena warga resah kerap terjadi pencurian di lingkungannya. Mereka menduga hal ini merupakan dampak dari aktivitas penggunaan narkoba selama hampir setahun.
"Banyak yang kehilangan mesin air, motor, laptop di sekeliling sini. Jadi ibu-ibu ini sudah resah. Semenjak ada basecamp inilah, tingkat kriminalitas tinggi," katanya.
Saat penggerebekan itu, warga menemukan sejumlah pemuda yang sedang asyik mengkonsumsi barang diduga narkoba jenis sabu. Mereka langsung kocar-kacir kala melihat emak-emak yang sudah tersulut emosi.
"Semua kabur sudah. Kami juga tidak bisa menahan satu-satu mereka. Ramai itu, laki-laki semua. Yang jelas anak di bawah umur banyak," ujarnya. (J24 - Fendi Sinabutar).
0 Komentar