Khalil Munawar di Nilai Tak Layak Pimpin Dinas PUPR Sungaipenuh. |
Sungaipenuh, J24- Banyaknya permasalahan pekerjaan yang ada di Dinas PUPR Kota Sungai Penuh, banyak masyarakat menilai Khalik Munawar tidak mampu menjadi Kepala Dinas (Kadis) PUPR Kota Sungaipenuh.
Hal itu bukan tanpa alasan, setelah upacara HUT PGRI ke 78 di lapangan Merdeka, Senin (4/12/2023) Walikota Sungaipenuh Ahmadi Zubir langsung mengadakan sidak pekerjaan rehab dari dinas PUPR Sungaipenuh yang ada di Gedung Naaional dan jalan di depan Gedung Nasional.
Dalam sidak tersebut Wako menemukan pekerjaan pemasangan kavling blok di jalan yang tidak terkunci, hal itu menunjukkan kurang bagusnya kwalitas pekerjaan. Semua itu akibat lemahnya pengawasan dan kurangnya perencanaan.
"Ini kenapa tidak terkunci, kalau begini caranya sebulan habis pada keluar balok kavling blok ini, mana pengawasnya, tolong di kasih pengunci kavling blok ini," kata Wako saat sidak waktu itu.
Salah seorang pejabat Sungai Penuh yang tidak mau di sebutkan namanya dan memahami pekerjaan serta pernah membidangi pekerjaan serupa mengatakan," seharusnya pekerjaan tersebut Dinas PUPR harus bikin perencanaan pasir dasar di campur sedikit semen, baru di atasnya di susun kavling blok, terus di selah selah kavling blok harus di isi pasir yang sudah di camur semen, supaya bisa mengunci," kata sumber.
Terpisah, Hen warga Sungai Penuh menyoroti pekerjaan pemasangan bok cover. Pemasangan bok cover dinilainya banyak yang tidak memiliki perencanaan yang matang dan terkesan asal asalan. Karena saya lihat bannyak yang pemasanga box cover ada yang tidak memakai lantai dasar, tetlihat boc cover langsung di susun di atas tanah tanpa di kaaih lantai dasar. Harusnya lantai dasar minimal pasir, guna pasir utk menutup pori pori sambungan box cover" ungkap Hen.
Adi, warga sungai penuh juga menyoroti perencanaan yang asal asalan, rehab trotoar di nilanya banyak mubazir bahkan terkesan hanya pemanis. Seharusnya Draenase di normalisasi/di keruk terlebih dulu supaya airnya lancar.
'Perencanaan dinas PUPR terkesan amatiran dan ini merusak nama Walikota. Seperti halnya rehab trotoar, sehrusnya draenaae itu di normalisasi dulu supaya airnya di dalam lancar mengalir, baru di rehab trotoarnya. Yang kita lihat tidak demikian, tapi trotoar di rehab bikin bagus, tapi draenasena di dalam isinya banyak tanah yang hampir penuh, akibatnya saat hujan air naik ke jalan mengakibatkan banjir. Semua itu menunjukkan amburadulnya kinerja dinas PUPR Kota Sungai Penuh," tutur Adi.
Masih kata Adi, dirinya meminta kepada wako untuk mengevaluasi kinerja kadis PUPR, karena di nilai tidak mampu, di karenakan amburadulnya pekerjaan khususnya di perencanaan maupun pengawasan. (J24-Heru)
0 Komentar