Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarojambi Akan Segera Direvitalisasi. |
Jakarta, J24 - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tengah menyiapkan revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi, beragam fasilitas nantinya akan dibangun di kawasan tersebut.
"Kunjungan ini dalam rangka persiapan revitalisasi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Pembangunan fisik, khususnya museum, peletakan batu pertamanya juga akan dilaksanakan pada tahun ini," ungkap Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid dalam keterangannya, Rabu (10/1/2024).
KCBN Muarojambi mendapat status Warisan Budaya Nasional melalui penetapan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI No: 259/M/2013 dengan luas kawasan 3.981 hektar.
KCBN Muarojambi tidak hanya untuk melestarikan cagar budaya, tetapi juga keanekaragaman hayati di daerah tersebut. Oleh sebab itu, penataan KCBN Muarojambi menerapkan konsep harmonisasi dengan ekosistem alam sekitarnya.
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, menjelaskan bahwa revitalisasi juga akan mengoptimalkan program Merdeka Belajar melalui pembangunan fasilitas riset dan studi yang disebut Kampus Merdeka, ujar Suharti.
Kampus Merdeka akan dibangun di atas lahan seluas 30 hektare yang di sekitarnya tidak terdapat struktur bangunan candi. Kampus ini bukan berupa gedung permanen, melainkan semacam rumah panggung dari kayu. Nantinya, di kompleks Kampus Merdeka disediakan pula museum, galeri, laboratorium dan fasilitas untuk belajar.
"Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka harus dilaksanakan secara optimal di Kawasan Cagar Budaya Nasinal (KCBN) Muarojambi mengingat Muarojambi telah menjadi pusat pendidikan sejak abad ke-8," tutur Suharti.
Suharti juga menyampaikan pengembangan KCBN Muarojambi membutuhkan kerja sama dari semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah dan juga masyarakat.
Revitalisasi KCBN Muarojambi diharapkan dapat memberi dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitar, terutama dalam bidang ekonomi. Hal tersebut ditegaskan dalam pertemuan antara jajaran pimpinan Kemendikbudristek dengan Pemerintah Daerah Muarojambi, aparatur desa dan masyarakat di Kawasan Muarojambi. Adapun yang akan menjadikan fokus utama revitalisasi adalah pemberdayaan masyarakat, sehingga dalam revitalisasi, masyarakat menjadi pelaku utama.
"Sejumlah program pemberdayaan akan dilakukan, untuk memastikan masyarakat betul mendapatkan manfaat dari keberadaan dan program revitalisasi," sebut Suharti.
Pengungkapan temuan-temuan arkeologis di KCBN Muarojambi mengindikasikan kawasan itu sebagai pusat pendidikan Buddhisme tertua dan terluas di Asia Tenggara pada masa lampau. (J24/Red/FS).
0 Komentar