Satu Pengungsi di Larikan ke RSUD
Sungaipenuh, J24- Memasuki musim hujan, banjir melanda beberapa wilayah di Indonesia termasuk Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi. Wilayah yang terkena dampak banjir paling parah di Sungaipenuh di antaranya kecamatan Koto Baru, Kecamatan Hamparan Rawang, Kecamatan Kumun Debai dan Kecamatan Tanah kampung. Daerah ini berada di wilayah bantaran Sungai Batang Merao.
Sudah tiga hari banjir menggenangi wilayah tersebut pihak Pemkot Sungaipenuh belum ada terlihat membuka posko pengungsian di sekitar lokasi bencana banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota sungaipenuh tidak terlihat membuka posko di sekitar lokasi banjir. BPBD hanya membuka posko banjir di Kantor BPBD. Sementara di lokasi dekat banjir hanya berdiri tenda BPBD tanpa ada petugas yang menangani penungsi, akibatnya tenda kosong tidak di manfaatkan para pengungsi.
Kepala BPBD Sungaipenuh Evandrianto, SE.M.Si saat jurnalis J24 menghubungi via telpon seluler berkali kali tidak di angkat, di whatsapp juga tidak di balas walaupun sudah centang dua.
Terpisah Azmardi, Camat Hamparan Rawang saat jurnalis J24 menghubungi via telepon selulernya mengatakan pihak Kecamatan Hamparan Rawang belum membuat posko pengungsian di karenakan lokasinya terendam banjir. Kilahnya.
Sementara di lokasi eks kantor DPRD Kota Sungaipenuh di Simpang Tiga Rawang ada posko pengungsian murni swadaya pemeritah desa Simpang Tiga Rawang dan pemuda serta pemudi setempat.
Di posko yang di kelola pemerintah desa Simpang Tiga Rawang beserta pemuda dan pemudi ini yang mengungsi sampai hari ini Selasa (02/01/2024) sudah mencapai 536 jiwa.
Dewi, salah seorang sekretariat posko di eks kantor DPRD Kota Sungai Penuh di Simpang Tiga Rawang saat jurnalis J24 mengkonfirmasi mengatakan bahwa posko ini di dirikan murni swadaya pemerintah desa dan Karang Taruna Simpang Tiga Rawang, bukan dari Pemkot Sungaipenuh.
"Posko ini kami dirikan murni swadaya pemerintah desa dan karang taruna desa Simpang Tiga Rawang. Kami melayani pengungsi warga Desa Simpang Tiga Rawang, tapi kalau warga desa lain ingin mengungsi di lokasi ini tentunya juga kami terima," ungkap Dewi.
Di tanya dari mana mendapatkan bantuan logistik untuk pengungsi, Dewi mengatakan logistik dari swadaya kami di tambah ada donatur yang mau membantu serta bantuan dari pemerintah Kota Sungai Penuh sampai saat ini hanya berupa beras 500 kg, walapun keadaan sekarang yang di butuhkan pengungsi lebih penting makanan siap saji, Jelasnya.
Pantau jurnalis J24 di lokasi pengungsian ini sudah ada satu orang mengalami sakit atas nama ibu Aminah dan langsung di larikan ke rumah sakit RSUD Sungai penuh.
Mengingat para korban banjir mulai terserang penyakit Doni warga yang berada di sekotar bencana setempat meminta kepada pihak Pemkot khususnya BPBD, Dinas Kesehatan dan pemerintah Kecamatan untuk cepat tanggap membuka posko banjir di sekitar lokasi guna mengantisipasi keadaan, harusnya mereka garda terdepan dalam menangani pengungsi korban banjir. Apalagi sudah ada yang sakit sakitan dan sudah ada di larikan ke RSUD, tutur Doni. (J24-Heru)
0 Komentar