LSM GP2AM : Kerinci -Sungaipenuh Butuh Kajian Ahli SDA Terkait Banjir. |
Kerinci, J24- Masyarakat menilai mega Project Bendungan dan penyempitan Sungai yang di duga di lakukan PT KMH, dianggap sumber terjadinya banjir di Kerinci dan Sungaipenuh. Pasca terjadinya banjir dan longsor di Kabupaten Kerinci dan Sungaipenuh, PT KMH banyak mendapat sorotan. Baik dari masyarakat, Para tokoh, hingga tidak sedikit pula media-media yang merilis berita terkait penyebab banjir di Kerinci dan Kota Sungaipenuh mengarah kepada Project PLTA yang saat ini tengah dikerjakan.
Menanggapi isu-isu miring yang beredar di tengah masyarakat, Aslori, selaku manager PLTA PT KMH , mengundang awak media dalam acara Coffe morning, Aslori juga sempat mengatakan dan membantah penyebab dari banjir adalah karna Project PLTA.
“Sangat disayangkan adanya pemikiran-pemikiran bahwa Project PLTA menjadi penyebab terjadinya banjir. Bagaimana bisa kita dituding menutup pintu air, sedangkan Bendungan yang kita buat saja belum berfungsi,” tegas Aslori.
Perenyataan Aslori mendapat kecamaman keras dari LSM GP2AM dari bahasa Aslori di media massa, bendungan belum berfungsi itu memang benar, namun yang perlu dikaji adalah pekerjaan bendungan yang tidak melancarkan arus atau debet air seperti biasanya.
“Bahasa Aslori di Hotel Mahkota itu memang benar bendungan belum berfungsi, namun yang dipermasalahkan itu adalah arus dan debet air keluar di jembatan Ujung Batu tidak normal lagi seperti biasa dikarenakan adanya pekerjaan bendungan di pintu keluar air danau,” papar Ketua LSM GP2AM Doni Efendi.
Selain itu, Ketua LSM GP2AM Doni Efendi. juga menyingung bahwa masyarakat Kerinci dan Kota Sungaipenuh butuh fakta dan data dari ahli bukannya kata kata dari Aslori. “Kita selaku putra daerah butuh fakta dan data, bukan katanya, sekarang Kerinci dan Sungaipenuh butuh tim SDA independen untuk mengkaji sebab musabab terjadinya banjir hebat,” tantang Ketua LSM GP2AM Doni Efendi..
Selain itu ia (Ketua LSM GP2AM/red) juga menyentil Aslori Manager Project Kerinci Merangin Hydro (KMH) terkait bahasanya seperti “Ada Banyak faktor penyebab terjadinya banjir, seperti kurangnya Normalisasi sungai, kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah di bantaran sungai, dan banyak lagi faktor penyebab lainnya,” papar Aslori disalah satu media massa.
“Bilamana alasan Aslori Manager Project Kerinci Merangin Hydro (KMH) penyebab banjir adalah kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah di bantaran sungai, harus nya Aslori dapat berpikir jernih. Sebab secara logika banjir hebat baru baru ini di karenakan air yang menggenang tidak menyusut. Secara logika kita berpikir Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh wilayah terdampak banjir adalah wilayah atau daerah dataran tinggi dari Danau Kerinci, bagaimana Aslori bisa bicara kotor (Kebiasaan Buruk) terhadap masyarakat Kerinci dan Kota Sungaipenuh," katanya.
"Kalau Aslori bicara tolong pakai fakta dan data jangan hanya atas dasar pemikirannya tanpa ahli, yang berhak bicara itu ahli bukan Aslori tolong dipahami,” sebut ketua LSM GP2AM.
Selain itu Doni Efendi. juga meminta pihak Pemerintah Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, agar segera menghadirkan Ahli SDA untuk mengkaji banjir hebat lalu, karena tidak sedikit negeri hilang akibat pembangunan PLTA. (J24-Heru)
0 Komentar