Sungaipenuh, J24- Musim hujan datang membuat was-was masyarakat Kota Sungaipenuh dan Kabuapten Kerinci. Pasalnya, setiap hujan datang hampir di pastikan banjir selalu menghantui masyarakat, sehingga membuat cemas akan terjadinya banjir bandang.
Pembabatan hutan di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dan penambangan galian C di Kabupaten Kerinci di duga masih terus terjadi dan meluas dalam beberapa tahun terakhir. Ini di duga menjadi penyebab utama banjir bandang yang terjadi di Kabipaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh. Hal ini di sampaikan pemerhati lingkungan asal Sungaipenuh Zalmi Pardizal Sabtu, (27/04/2024).
Zalmi Pardizal mengatakan, dampak buruk akibat kerusakan hutan dan galian C bagi dalam kehidupan manusia antara lain kualitas oksigen akan menurun, Hutan semakin gundul, sungai sudah dangkal, maka terjadilah Pemicu banjir bandang besar.
"Dampak buruk akibat kerusakan hutan dan penambangan galian C dalam kehidupan manusia antara lainkualitas oksigin akan manurun,hutan semakin gundul,sungai sudah dangkal,maka terjadilah pemicu banjir bandang besar", ungkapnya
Lebih lanjut Zalmi mengatakan "Sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem sebagai suatu tatanan kesatuan yang secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup dan saling mempengaruhi. Ulah dari perbuatan tangan manusia yang hanya meraup keuntungan pribadi dan kelompok, tanpa memikirkan efek samping dari perbuatannya," kata Zalmi.
Zalmi mengharapkan aparat penegak hukum untuk tidak segan-segan bertindak terhadap ilegal loging atau pembabatan hutan serta penambangan ilegal galian C yang terjadi di Kabupaten Kerinci maupun Kota Sungaipenuh.
"Kita harapkan aparat penegak hukum berani mengambil tindakan tegas terhadap pembabatan hutan dan penambangan galian C ilegal di Kabupaten Kerinci maupun di Kota Sungaipenuh," tutup Zalmi Pardizal. (J24-Heru)
.jpg)
.jpeg)
0 Komentar