Jambi, J24-Maksud hati ingin menyenangkan sang kekasih, namun tidak pada jalannya yang normal. Bahkan sampai muncul niat membunuh, hanya untuk menguasai mobil taksi online. Dua pria ini nekat membunuh sopir taksi online, yang awalnya berpura-pura jadi penumpang.
Kedua pelaku pembunuhan ini ternyata mahasiswa di salah satu kampus di Kota Jambi. Sopir taksi yang menjadi korban adalah Risdianto (47) warga Kelurahan Payo Lebar, Kecamatan Jelutung, Kota Jambi.
Korban Risdianto yang keseharinnya berprofesi sebagai supir taksi online, ditemukan meninggal dunia pada Minggu (14/4/2024) setelah sempat hilang tanpa kabar sejak sehari sebelum lebaran, Selasa (9/4/2024). Mayat Risdianto alias Anto ditemukan di kawasan kebun sawit Jalan Ness, Kabupaten Batanghari.
Pelakunya bernama Agam Santoso (19) warga Desa Sungai Jernih dan Afif Tramubia (22) Warga Desa Bangun Sranten, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo. Kedua pelaku pembunuhan driver taksi online Maxim, Risdianto, ternyata bersatatus mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Jambi.
Pengakuan pelaku kepada polisi, awal rencana pembunuhan muncul dari Afif, karena mengaku kepada pacar punya mobil dan ingin jalan-jalan saat lebaran. Keduanya menghabisi nyawa Risdianto, driver Taksi online Maxim yang mereka order pada Selasa, 9 April 2024 sekitar pukul 16. 00 WIB tak jauh dari kosan Afif.
Kata Kapolsek Muara Tabir Ipda Trisman yang ikut menangani perkara ini, kedua pelaku ini merupakan mahasiswa di Jambi. Awalnya mendapat informasi dari Polda Jambi tentang informasi orang hilang yang keberadaannya terdeteksi di wilayahnya.
Mendapat informasi itu, Kapolsek Muara Tabir langsung melakukan penyelidikan. Polisi kemudian mendatangi rumah Agam pada Sabtu malam (13/4/2024) sekitar pukul 21:00 WIB. Di sana kapolsek dan anggotanya bertemu Agam dan orangtuanya.
Selanjut Agam dibawa ke polsek untuk dimintai keterangan. Dari keterangan Agam inilah akhirnya ditemukan titik terang. Agam pun langsung diamankan di kantor Polsek Muara Tabir. Dari keterangan Agam ini lah terungkap rencana merampok driver Maxim itu muncul dan diniatkan oleh Afif yang menginginkan mobil tersebut. Cerita Agam, bahwa Afif mengaku ke pacarnya memiliki mobil dan hendak jalan-jalan saat lebaran.
Kemudian Kapolsek Muara Tabir melaporkan kepada Kapolres Tebo AKBP I Wayan Arta, kemudian diteruskan ke Polda Jambi dan Polres Batanghari.
Ipda Trisman mengungkapkan, dari keterangan Agam diketahui, mereka awalnya pesan Maxim dari Mall Jamtos Thehok Kota Jambi, minta diantar pulang ke kosan Afif.
Korban Risdianto semasa hidup dan mayatnya dievakuasi ke RS Bhayangkara Jambi. (IST) |
Satu Ditembak
Salah seorang kerabat korban menjelaskan, sebelum menghilang, Risdianto berpamitan pergi bekerja narik taksi online menggunakan kemeja kotak-kotak dan jeans biru, sesuai dengan rutinitasnya sebagai driver taksi online pada Selasa 9 April 2024.
"Korban sehari-hari berprofesi sebagai dirver taxi Online. Pada hari itu korban pamit untuk bekerja, tapi tiba-tiba korban tidak bisa dihubungi," katanya.
Menurut cerita keluarga korban, sebelum hilang, Risdianto mendapat orderan masuk Selasa (9/4/2024) Pukul 11.25 WIB dari depan Mall Jamtos Kota Jambi dengan tujuan ke lorong Zuhdi perumahan Al Kautsar Mendalo.
Tapi sebelum sampai di titik tujuan, mobil putar arah lagi keluar dari lorong terus masuk lagi."Mobil sempat mutar-mutar keluar masuk lorong sekitar 4 jam-an sampai ke Sungai Buluh bolak balik," katanya.
Sekira Pukul 14.30 WIB, si pengorder mencoba membatalkan orderan tapi tidak bisa dibatalkan. Mereka terus mutar-mutar sampai sekitar Pukul 15.30 WIB. Setelah 4 jam dari orderan dengan otomatis orderan terselesaikan.
"Posisi yang mesan maxim terakhir Pukul 18.13 WIB masih di Muara Tabir. Telepon gengamnya terdeteksi di daerah Muara Tabir, Kabupaten Tebo," katanya melalui pesan whatsapp.
Pada Rabu 10 April 2024, pihak keluarga kemudian membuat laporan polisi tentang kehilangan Risdianto di Mapolda Jambi. Lima hari setelahnya, jenazah korban ditemukan di pinggir jalan Ness Kabupaten Batanghari pada Minggu (14/4/2024).
Jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Metro untuk dilakukan autopsi dan kemudian pihak keluarga memakamkan korban. Sementara pihak kepolisian berhasil mengamankan dua pelaku dan satu terpaksa ditembak karena mencoba melarikan diri saat hendak ditangkap. (J24-Red)
0 Komentar