Muarojambi, J24 - Tradisi unik Pawai Topeng Labu kembali memeriahkan Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah di Desa Maro Sebo Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muarojambi, ratusan warga tua dan muda, berbondong-bondong memakai topeng labu dan berkeliling kampung dengan penuh sukacita.
Pawai tersebut diiringi alunan musik tradisional Muarojambi, para peserta pawai menari dan bernyanyi, membawa keceriaan di setiap rumah yang mereka kunjungi. Antusiasme warga terlihat jelas dari raut wajah mereka yang penuh kebahagiaan.
Menurut pegiat Seni Budaya Muarojambi Borju, tradisi ini merupakan warisan turun-temurun yang sarat dengan makna. Tradisi ini berawal dari kisah pilu seorang penderita kusta yang diasingkan ke hutan karena penyakitnya.
Pada suasana lebaran penderita penyakit kusta tersebut, "Rindu dengan orang tuanya dia berniat pulang kampung dengan memakai topeng labu untuk menyembunyikan identitasnya," ungkap Borju.
Pawai Topeng Labu di Kabupaten Muarojambi menghadirkan suasana ceria dan penuh kekeluargaan. Para peserta pawai, terutama pria, mengenakan baju daster, menambah keunikan dan kemeriahan tradisi ini.
Pawai Topeng Labu menjadi bukti kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan. Tradisi ini bukan hanya menghibur, tetapi juga mengandung nilai-nilai moral dan sosial yang penting untuk ditanamkan dalam masyarakat. (J24/FS).
.jpg)
.jpeg)
0 Komentar