Jambi, J24 - Meski belum mengantongi rekomendasi partai, bakal calon gubernur (bacagub) Provinsi Jambi, Romi Hariyanto tetap optimis dia bisa jadi peserta Pilkada dan bertarung di Pilgub Jambi menantang pasangan petahana.
Sebagaimana diketahui, pasangan Dr Al Haris-Abdullah Sani telah mengantongi 31 kursi dari 5 rekomendasi dukungan partai politik untuk berlaga di Pilgub Jambi. Berbeda dengan Romi Hariyanto, Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dua periode, belum mendapat rekomendasi dari partai, namun Romi tetap optimis akan ikut berlaga Pilkada nanti.
Haris-Sani telah mengantongi rekomendasi dari Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrat. Pasangan Haris-Sani telah mengantongi lebih dari cukup dukungan parpol untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Belum lagi Haris-Sani digadang masih akan menambah kekuatan dengan mengincar parpol yang tersisa. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kubu Romi Hariyanto.
Sebagai penantang Romi masih harus berjuang untuk memenuhi syarat dukungan agar bisa berlayar. Jalan yang ditempuh Romi memang tidak mulus sejak mendeklarasikan diri maju di Pilgub Jambi. Dukungan PAN yang diharapkan bisa menjadi pengusung utama dari awal sudah berbelok arah. Lamarannya ke 5 Parpol juga tertolak.
Padahal Romi merupakan satu-satunya penantang serius petahana yang muncul sejak genderang Pilgub Jambi ditabuh. Meski begitu, Romi tampaknya tetap yakin bisa mendapatkan dukungan untuk menghadapi petahana.
Jalannya tentu lewat dukungan 4 partai politik yang tersisa yakni Golkar, NasDem, Gerindra dan PDIP yang memiliki total 24 kursi parlemen. Romi Hariyanto digadang-gadang berpasangan dengan Saniatul Lativa yang juga kader Partai Golkar.
Jefri Hendrik, Direktur Center Romi Hariyanto mengaku kandidatnya akan didukung partai politik dan mencukupi persyaratan minimal 11 kursi dukungan. "Sampai sejauh ini kita masih sangat yakin partai pengusung bang Romi masih cukup untuk maju sebagai calon gubernur," ujarnya.
Terlebih saat ini Romi menggandeng salah satu kader terbaik Golkar, Saniatul Lativa sebagai Calon Wakil Gubernur. Sehingga besar kemungkinan Saniatul Lativa akan didukung oleh partai berlambang beringin tersebut.
"Sebagaimana yang masyarakat tahu, pasangan bang Romi itu Ibu Saniatul Lativa, beliau adalah kader terbaik dari partai besar yang punya kursi signifikan di DPRD Provinsi Jambi. Kita sangat yakin beliau didukung penuh partainya," katanya.
Sayangnya, Romi yang merupakan kader murni dan telah banyak berbuat untuk PAN malah tak direstui Ketum PAN, Zulkifli Hasan. Romi termasuk bupati yang berhasil membesarkan PAN di Tanjabtim dan membuktikannya dengan mendudukkan mayoritas kadernya di DPRD Tanjabtim.
Ternyata banyaknya jasa Romi ini belum cukup membuat petinggi PAN jatuh hati. Partai berlambang matahari terbit ini memilih kembali mengusung petahana Al Haris yang saat ini menjabat Ketua MPP DPW PAN Provinsi Jambi.
Lebih parah lagu, di tengah kondisi itu, Romi Hariyanto yang merupakan Ketua DPD PAN Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) malah dicopot dari jabatannya itu.
Ia digantikan Zumi Laza, adik kandung mantan Gubernur Jambi Zumi Zola yang akan maju sebagai calon bupati di Pilkada Tanjabtim.
Beredar kabar pencopotan ini merupakan upaya untuk meredam langkah Romi Hariyanto. Melucuti pengaruhnya di internal partai agar tak mendominasi sokongan kader di kantong-kantong suara PAN di 11 Kabupaten/Kota.
Dengan tak lagi berada di posisi strategis, dukungan terhadap Romi diharapkan bisa ditekan. Kader yang tak loyal akan lebih mudah ditertibkan, satu suara untuk mendukung petahana Haris-Sani.
Meski tak mengantongi rekomendasi PAN, diinternal dukungan terhadap Romi tetap mengalir. Ia banyak mendapatkan simpati kader, termasuk kalangan politisi senior PAN yang memilih tak banyak muncul kepermukaan.
Ketua DPW PAN Provinsi Jambi, H Bakri pun meminta agar kader mendukung kandidat kepala daerah yang sudah diusung partai. Termasuk para calon anggota legislatif (Caleg) terpilih pada Pemilu 2024.
“Pada pembekalan Caleg akan ada penandatangan fakta integritas. Salah satu poinnya adalah mendukung kandidat yang diusung partai,” ujarnya.
Anggota DPR RI ini menegaskan dengan fakta integritas itu, maka Caleg terpilih ini wajib memenangkan kandidat yang mendapatkan rekomendasi PAN. Apabila tidak mengikuti intruksi dan perintah tersebut, maka akan dikenakan sanki partai.
0 Komentar