Sungaipenuh, J24- Kegiatan yang digagas oleh Ikatan Seniman, Musisi dan Artis (ISMA) kota Sungaipenuh beberapa waktu lalu, didepan Gedung Nasional, masih menyisakan cerita.
Pasalnya, Sejumlah pemenang lomba Solo Song dan Seni menuntut hak dan janji panitia. Hingga saat ini, sejumlah pemenang lomba tidak menerima hadiah tabanas yang dijanjikan.
Kondisi ini, terkesan dipolitisir oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, untuk menyerang pemerintah kota Sungaipenuh.
"Aneh, ISMA yang punya kegiatan, kok pemerintah yang disalahkan. Kalau memang tidak sanggup, ya ngak usah bikin kegiatanlah, kok pemerintah yang dikambinghitamkan," ungkap Desrianto Khudri, Pengamat dan Politisi yang juga anggota DPRD kota Sungaipenuh 2014-2019 dari Partai Golkar.
Lebih jauh dia menuturkan, kalau seluruh dana kegiatan organisasi yang ada didalam wilayah kota Sungaipenuh, harus ditanggung oleh pemerintah, bagaimana pembangunan sektor-sektor yang lain bisa berjalan.
"Pemerintah disini hanya sifatnya mensupport, artinya kalaupun ada bantuan disesuaikan dengan kemampuan dan ketentuan," tegas dia.
Sementara itu, salah seorang pengurus ISMA kota Sungaipenuh, yang enggan dikutip identitasnya, memaparkan, pemerintah kota Sungaipenuh, melalui walikota sudah membantu maksimal.
"Pak wali sudah membantu kita, sudah maksimal, baik materi maupun pemikiran. Memang usai kegiatan dana kita kurang, akibat salah perhitungan," aku dia.
Dia juga menegasakan, terkait hadiah tabanas bagi pemenang lomba, tidak berkaitan dengan pemerintah kota Sungaipenuh. "Kita ucapkan terimakasih kepada pak wali atas Support beliau yang maksimal. Malah beliau sudah memenuhi undangan kita untuk hadir pada acara penutupan," Ucapnya
Lebih jauh dia membeberkan, kekurangan anggaran dikarenakan adanya profosal kegaitan yang diajukan tidak direspon. "Ada beberapa donatur yang kita harapkan, namun tidak merespon profosal kita, sehingga kita kekurang dana. Sekali lagi saya katakan, tidak ada kaitannya dengan pemerintah kota Sungaipenuh", tutupnya. (J24-Heru)
0 Komentar