Sungaipenuh, J24 - Orasi Alfin yang mengatakan Sungaipenuh jauh lebih baik 30 tahun yang lalu serta sampah dimana mana di nilai tak berdasar dan terlalu tendensius serta tidak menghargai kepemimpinan sebelumnya yaitu Asfri Jaya Bakri maupun kepemimpinan Ahmadi yang berjuang keras memajukan Kota Sungaipenuh.
Begitu juga dengan orasi Kenek yang mengatakan pemerintah saat ini gagal total dinilai publik terlalu mengada-ada. Karena begitu banyak capaian pemerintah yang wajib diapresiasi.
Terlebih lagi, kenek merupakan mantan anggota DPRD 2 Periode. Kata Yoni, Pemuda Kota Sungaipenuh. Jika gagal total, lantas semuanya gagal. Tentunya publik heran dengan stetmen Kenek sebagai mantan Anggota Dewan. Lanjut, dia menuturkan wajar saja publik mencibir statemen Kenek tersebut.
"Masa iya gagal Total. Bersaing boleh saja. Tapi harus kedepankan kejujuran juga. Jangan terlalu tendensius. Realitanya banyak yang harus kita apresiasi", kata Yoni sambil tersenyum tipis. (4/10/24).
Sebagai Cawako-Cawawako, semestinya Alfin dan Kenek lebih mengedapankan visi-misi yang jelas, ketimbang menebar pandangan yang sifatnya masih kontroversi.
Terkait banjir, Desrianto Kudri membantah jika pemkot tidak berbuat, sebagaimana narasi hanya berdo'a saja yang dikembangkan oleh rival. Pemerintah sudah melakukan normalisasi sungai dan juga telah melakukan komunikasi intens dengan Pemkab Kerinci. Namun ini tidak semudah yang diangankan. Kita perlu juga melihat kesiapan anggaran Pemkab Kerinci untuk mengatasi banjir dari Hulu ke Hilir.
"Sudah ada upaya pemerintah. Menganai komunikasi dengan pemkab Kerinci juga sudah. Bapak itu yang banyak di luar, jangan cepat-cepat memvonis. Waktu banjir ada turun? Kemana aja?", tegasnya dengan nada menahan tawa, sambil mulutnya menunjuk ke arah samping.
Penutup, Desrianto menuturkan "semua paslon hendaknya memepertajam visi dan misi ke hadapan publik. Jikapun ada yang mau dikritik. Kritiklah yang logis. Jangan terlalu ambisius sehingga membuat stetmen yang akhirnya dicibir publik", pungkasnya. (J24-Heru)
0 Komentar