Kegiatan selanjutnya yakni, Opening pelatihan produk ekspor ( anyaman resam ) oleh Ketua TP PKK di Wisata Educasi Alam Anyaman Resam di halaman rumah kediaman Abdi Nur.
Abdi Nur adalah pengrajin resam asal Kabupaten Muarojambi yang telah menekuni bidang ini selama lebih dari 25 tahun. Abdi Nur adalah Ketua Komunitas Pengrajin Resam. Ia telah membina lebih dari 40 pengrajin resam di seluruh Kabupaten di Provinsi Jambi.
Produk olahan Abdi Nur, seperti topi, sandal, tas, piring, pot bunga dan kotak tisu, memiliki kualitas baik dan awet. Abdi Nur pernah memamerkan produk olahannya di Konferensi Ekonomi Kreatif G20 di Bali. Abdi Nur memanfaatkan batang resam dan getah batang resam sebagai pengawet.
Dikatakan Nur Abdi, tumbuhan resam ini selanjutnya bisa diolah dan dianyam menjadi bermacam macam perlengkapan rumah tangga dan souvenir. “Resam ini bisa buat kalung, gelang dan cincin, bahkan bros,” tuturnya.
Menurutnya, hasil kerajinan resam banyak diminati oleh para Turis yang datang, baik turis lokal maupun Turis Asing. “Banyak pengunjung yang tertarik, khususnya Turis Mancanegara dan akhirnya membeli kerajinan resam buatan kami ini, untuk dibawa pulang ke Negara asalnya,” tukasnya.
Habibah Najmi berharap kegiatan yang dilaksanakan hari ini memberikan manfaat yang besar kepada para peserta dan akan berdampak positif pada lingkungan dengan ditularkannya ilmu yang didapat selama mengikuti pelatihan.
Untuk para peserta yang masuk dalam kelompok UP2K PKK, ilmu ketrampilan yang diperoleh juga bisa dijadikan sebagai produk unggulan, karena bahan tambahan resam, saya rasa mudah untuk mendapatkannya disetiap desa dan bahkan berlimpah.
Semoga tangan-tangan terampil para peserta bisa menambah ragam kreasi dari resam dan dampak positif lebih lanjut bisa meningkatkan pendapatan keluarga, ujarnya. (J24/FS).
0 Komentar