Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Muarojambi H Sulaiman mengatakan, tidak mestinya perusahan memportal jalan yang menjadi akses masyarakat. Menurut Sulaiman, dia akan turun ke lapangan jika masalah tersebut belum ada penyelesaian antara masyarakat dan perusahaan.
"Walaupun itu jalan perusahaan, sebaiknya perusahaan tidak memasang portal, karena jalan itu dilalui masyarakat umum. CSR perusahaan kan ada, maka bisa jadi jalan itu sebagai CSR yang dapat dipergunakan masyarakat setempat," ujar Politisi Partai NasDem ini.
Sulaiman menegaskan, jika masyarakat meminta, pihaknya siap turun ke lapangan melakukan evaluasi atas kejadian tersebut. "Kita tegaskan kepada pihak perusahaan agar tidak memportal jalan, karena bisa menggangu aktivas masyarakat setempat," ungkap Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Muarojambi.
Seperti diberitakan ratusan warga Dusun Empat Sungai Beruang Desa Tanjung Lebar, Kecamatan Bahar Selatan protes pemasangan portal yang dilakukan oleh PT Berkat Sawit Utama. Warga datang berkumpul dilokasi jalan yang sudah didirikan portal oleh pihak perusahaan kelapa sawit tersebut, Kamis (13/2/2025).
Protes warga bukan tanpa alasan, karena jalan yang diportal merupakan akses utama warga yang sejak dahulu bertempat tinggal di lokasi perkebunan. Perkebunan tersebut sebelumnyanya bernama PT Asiatic Persada, sekarang berubah nama menjadi PT Berkah Sawit Utama (BSU)," ujar Kepala Dusun Empat, Heldo Urbach.
Menurut dia Jumat pagi masyarakat telah berkumpul di jalan yang sudah terpasang Portal. " Kami sangat menolak keras pemasangan Portal yang berlapis," katanya. Pemasangan portal tersebut dilakukan secara sepihak oleh pihak perusahaan tanpa melibatkan Pemerintah Kecamatan, Desa, maupun masyarakat sekitar.
Sebelum perkebunan ini ada, masyarakat sudah terlebih dahulu tinggal di sini. Dusun Sungai Beruang merupakan desa tertua di Tanjung Lebar sebelum adanya transmigrasi," jelas Heldo. Menurut Heldo, mereka sudah berupaya menemui manajer perkebunan perusahan tersebut. Namun, tidak bisa ditemui. Perusahaan hanya diwakilkan oleh pihak security.
Dari penjelasan security , portal itu didirikan untuk meminimalisir aksi pencurian buah kelapa sawit. "Menurut kami alasan tersebut tidak tepat disampaikan pihak security. Karena selama ini portal yang sudah berdiri terkunci dan tidak pernah di jaga oleh security yang berada di unit 22. Portal ini didirikan justru menghambat aktivitas warga sekitar," tutur Heldo. (J24/Red).
0 Komentar