Sungaipenuh, J24 – Menjelang bulan suci Ramadhan 1446 H, kondisi infrastruktur jalan di Kota Sungaipenuh masih memprihatinkan. Banyak ruas jalan yang mengalami kerusakan, serta marka jalan yang sudah pudar atau belum terpasangsampai traffic light sering mati, sehingga berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Beberapa titik yang menjadi perhatian masyarakat, antara lain jalan di depan Gedung Nasional dan Jalan Yos Sudarso Sumur Anyer, terutama di atas jembatan Sumur Anyer. Kondisi ini bisa menimbulkan kecelakaan lalu lintas, yang tentunya menjadi keprihatinan bersama. Menanggapi hal ini, pihak Dinas PUPR saat di mintai tanggapannya melalui WhatsApp belum ada tanggapan, walaupun sudah ada centang dua tanda masuk
Selain jalan yang rusak, masalah marka jalan juga menjadi sorotan. Dinas Perhubungan yang memiliki wewenang dalam hal ini diharapkan segera melakukan perbaikan dan pemasangan marka jalan. Apalagi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, di mana aktivitas masyarakat di jalan raya semakin meningkat.
Trafic Light Sering Mati, Dishub Alami Kendala Anggaran
Persoalan lain yang menjadi perhatian adalah banyaknya lampu lalu lintas (traffic light) yang sering mati di beberapa titik Kota Sungaipenuh. Lima titik utama yang memerlukan perhatian adalah di samping BRI Cabang, Simpang Lima, Simpang Raya, Simpang PLN, dan Simpang Empat depan Gedung Nasional.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Sungaipenuh, Dafri, saat dikonfirmasi terkait seringnya traffic light mati, menyebut bahwa pihaknya telah mengajukan anggaran untuk perbaikan dan pembelian token listrik, namun tidak disetujui. Akibatnya, traffic light di beberapa lokasi sering tidak dapat beroperasi karena keterbatasan anggaran.
Terpisah, Kapolres Kerinci melalui Kasatlantas AKP Iskandar menegaskan pentingnya perhatian dari Pemkot Sungaipenuh dalam memperbaiki jalan, memasang kembali marka yang rusak, serta memastikan traffic light berfungsi normal.
"Kami berharap Pemkot, melalui dinas terkait, segera melakukan perbaikan jalan yang rusak, memasang kembali marka jalan, serta memastikan traffic light bisa berfungsi dengan baik menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Jika traffic light tidak beroperasi, maka akan sangat mengganggu kelancaran lalu lintas dan menambah beban kerja anggota kami di lapangan," ujar AKP Iskandar.
Terkait alasan Dinas Perhubungan yang menyebutkan tidak adanya anggaran untuk pembelian token listrik traffic light maupun pemeliharaannya, AKP Iskandar mempertanyakan alokasi dana bagi hasil dari Samsat.
"Setahu kami, Kota Sungaipenuh mendapatkan bagian sekitar Rp38 miliar dari dana bagi hasil pada tahun 2024. Berdasarkan peraturan gubernur (Pergub), sekitar 20 persen dari dana tersebut seharusnya digunakan untuk perbaikan jalan, marka jalan, dan juga biaya operasional termasuk listrik traffic light. Jadi, seharusnya tidak ada alasan traffic light tidak berfungsi karena alasan anggaran," tambahnya.
Dengan meningkatnya aktivitas masyarakat di jalan raya selama Ramadhan dan Idul Fitri, diharapkan Pemkot Sungaipenuh dapat segera mengambil langkah konkret dalam memperbaiki infrastruktur jalan dan sarana lalu lintas demi keselamatan dan kenyamanan bersama.(J24-Heru)
0 Komentar