Tak sekadar ajang kontes kecantikan, Pemilihan Bujang Gadis Kota Jambi tahun 2025 merupakan upaya strategis Pemerintah Kota Jambi melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk melahirkan generasi muda yang tangguh, berbudaya, dan siap menjadi duta wisata serta agen promosi daerah ke kancah Provinsi, Nasional bahkan Internasional.
Mengusung tema “Guardians of Cultural Euphoria”, ajang tahun ini menekankan peran pemuda sebagai pelestari budaya lokal yang dinamis dan inovatif. Acara dibuka dengan Tari Jejak Batu oleh Tim Kesenian Ikatan Bujang Gadis Kota Jambi, dan disaksikan oleh sejumlah pejabat daerah, dewan juri, serta ratusan masyarakat yang memadati atrium.
Malam itu, diumumkan 11 pasang finalis yang akan melaju ke Grand Final pada 1 Mei 2025 mendatang di Swiss-Belhotel Jambi. Para finalis menerima selempang dari Wakil Wali Kota Jambi sebagai simbol kesiapan mereka melangkah ke tahap akhir.
Dalam sambutannya, Wawako Diza menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah menyukseskan ajang bergengsi ini. Ia menekankan bahwa seluruh peserta adalah pemenang sejati.
"Yang belum lolos jangan berkecil hati. Ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang mewujudkan mimpi. Kepada para finalis, tunjukkan kualitas sebagai generasi muda Kota Jambi yang unggul dan berbudaya," ujarnya.
Ia juga menyoroti ragam bakat yang ditampilkan para semifinalis, mulai dari seni bela diri, musik, puisi berbahasa Inggris hingga tilawah Al-Qur’an. Bagi Diza, kemampuan tersebut harus dikembangkan agar para Bujang Gadis bisa menjadi influencer positif bagi pemuda lainnya.
"Mereka harus jadi jembatan informasi, menyampaikan nilai-nilai budaya dan program Kota Jambi Bahagia, baik secara langsung maupun lewat media sosial," tambahnya.
Diza juga menggarisbawahi pentingnya peran pemuda dalam pembangunan. Dengan lebih dari 52 persen penduduk Kota Jambi adalah kaum muda, ia menekankan pentingnya kolaborasi untuk membentuk SDM unggul menyongsong Indonesia Emas 2045.
"Lewat ajang ini, kita harap tercipta generasi yang mampu menjembatani dunia tradisional dengan budaya modern, tanpa kehilangan identitas," tegasnya. Ia pun menutup sambutannya dengan pesan kuat: “Kalianlah penjaga budaya Jambi. Jangan sampai warisan ini hilang ditelan zaman," tutupnya.
Tahapan pemilihan Bujang Gadis Kota Jambi 2025 sendiri telah dimulai sejak 14 April lalu, mencakup seleksi administrasi, psikotes, wawancara, hingga lomba stand-up comedy Bahasa Jambi bertema Bahagia Berbudaya. Finalis yang terpilih nantinya akan menjalani pembekalan intensif terkait kepariwisataan, keberlanjutan, serta isu-isu sosial kekinian.
Sebagai bentuk apresiasi, pemenang ajang ini akan membawa pulang hadiah dengan total Rp110 juta, sekaligus menyandang tanggung jawab sebagai wajah muda Kota Jambi dalam berbagai agenda promosi budaya dan pariwisata. (J24/Red).
0 Komentar